Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK–Ribuan mahasiswa yang menyesaki halaman dan lobi DPRD Provinsi Kalbar, akhirnya membubarkan diri dengan tertib pada Rabu (25/09/2019) sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah semua tuntutannya diamini para Wakil Rakyat.
Kita tentu menyampaikan aspirasi tersebut, sesuai keinginan demonstran. Namun mengenai keputusannya kelak tentu di tangan DPR-RI
“Para mahasiswa yang berdemonstrasi datang dengan hati nuraninya untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Saya sebagai warga dan Wakil Rakyat merasa bangga,” kata Sy Ishak Ali Almuntahar, Anggota DPRD Provinsi Kalbar usai menemui para demonstran.
Apalagi tuntutan mereka sejalan dengan pemikiran DPRD Kalbar secara kelembagaan. “Makanya kita memberikan delapan sikap seperti yang dibacakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar tadi,” kata Ishak Ali
Adapun 8 sikap yang dibacakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Suriansyah tersebut terdiri atas:
1. Menolak Undang-Undang (UU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru yang sudah disahkan DPR bersam Presiden RI
2. Menolak Rancangan Kitab Hukum Undang-undang Pidana (RKUHP)
3. Menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanahan
4. Menolak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS)
5. Mengusut tuntas pelaku Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)
6. Menuntut aparat untuk menghentikan tindakan refresif terhadap aktivis dan masyarakat serta menindaklanjuti oknum aparat yang terbukti melakukan tindakan tersebut
7. Mengimbau kepada masyarakat dan mahasiswa untuk terus bergerak memberikan dukungan kepada KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia
8. Mendesak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk bijak dan tegas dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
Pernyataan sikap tersebut diberi materai 6000 dan stempel basah serta ditandatangani Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah. Bersama juga tandatangan 10 saksi dari HMI Kota Pontianak, KAMMI Kota Pontianak, Puskomda Kalbar, BEM Untan, dan IMM Kalbar.
Turut pula menjadi saksi elemen mahaiaswa lainnya seperti Solmadapar, DEMA IAIN Pontianak, BEM Amikom YPBU, BEM UMP, dan Asrama Mahasiswa Kayong Utara-Ketapang.
Menurut Ishak Ali, apa yang menjadi tuntutan mahasiswa itu memang sudah betul dan disampaikan ke DPRD Provinsi Kalbar. “Insya Allah akan kita kirim ke instansi terkait,” janjinya.
Ishak Ali memastikan DPRD Provinsi Kalbar akan mengupayakan dan mendorongnya sampai ke pusat. “Harus sampai, jaagan tidak sampai,” tegasnya.
Kemungkinan, tambah dia, DPRD Provinsi Kalbar akan mengirim perwakilannya ke Jakarta, guna memastikan aspirasi mahasiswa Kalbar tersebut sampai ke pusat.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Ribuan Mahasiswa dari Berbagai Elemen Duduki DPRD Kalbar
“Kita tentu menyampaikan aspirasi tersebut, sesuai keinginan demonstran. Namun mengenai keputusannya kelak tentu di tangan DPR-RI,” tutup Ishak Ali.
Sementara itu, usai mendapatkan kesepakatan dengan para Wakil Rakyat, ribuan mahasiswa pun berangsur-angsur meninggalkan gedung DPRD Provinsi Kalbar. Tentu tetap dalam pengawalan aparat keamanan.(dik)
