Selasa , 10 Desember 2024
Home / NEWS / Paolus Hadi Minta Semua Pihak Terlibat Tekan Angka Stunting

Paolus Hadi Minta Semua Pihak Terlibat Tekan Angka Stunting

Foto—Bupati Sanggau, Paolus Hadi (tengah) memberikan sambutan pada acara Rembuk Stunting, Kamis (12/08/2021)—Diskominfo Sanggau

 

KALIMANTAN TODAY, SANGGAU. Bupati Sanggau, Paolus Hadi membuka Rembuk Stunting Kabupaten Sanggau Tahun 2021 secara virtual melalu video conference (Vicon). Acara yang bertema “Bersinergi dalam penurunan terintegrasi” itu dipusatkan di Ruang Rapat Pimpinan Lantai II Kantor Bupati Sanggau, Kamis (12/8/2021).

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala SKPD Kabupaten Sanggau, Ketua TP PKK Kabupaten Sanggau, Arita Apolina, Ketua GOW Kabupaten Sanggau, Yohana Kusbariah Ontot, Perbankan, Camat se-Kabupaten Sanggau, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Sanggau dan kepala Desa se-Kabupaten Sanggau.

Dalam kesempatan tersebut Paolus Hadi menyampaikan Kabupaten Sanggau tetap terus berupaya menekan angka stunting.

“Ini menjadi target besar dari kinerja Bupati dan Wakil Bupati di dalam RPJMD-nya. Rembuk Stunting ini adalah kegiatan wajib yang harus kita lakukan untuk memastikan langkah-langkah strategis yang kita dorong agar penurunan angka stunting di Kabupaten Sanggau ini turun dan kalau bisa kita percepat penurunan angka tersebut,” ujar PH sapaan akrab Paolus Hadi.

Ditegaskannya, menekan angka stunting bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah

“Banyak pihak di luar unsur pemerintahan harus bertanggungjawab juga terhadap wilayah kerjanya. Saya sudah sampaikan di dalam rembuk stunting sebelumnya agar banyak pihak yang terlibat. Termasuk di dalamnya organisasi-organisasi yang ada, baik itu organisasi perempuan, anak-anak, kemasyarakatan, pemuda dan tentunya juga unsur-unsur dari tokoh-tokoh masyarakat adat, budaya dan juga agama,” jelasnya.

Dijelaskannya stunting identik dengan badan yang pendek, atau sangat pendek.

“Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut dengan stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Mulai dari dalam kandungan sampai dia disebut balita, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya,” katanya.

PH menyebut Sanggau menjadi lokus untuk percepatan penurunan stunting.

“Karena kita sudah di atas provinsi yaitu 28 persen. Untuk tahun 2021 ini Kabupaten Sanggau harus turun angka stuntingnya, yakni menjadi 25 persen. Nah, untuk itulah perlu berembuk ini supaya semua pihak terlibat, bersama-sama untuk menurun angka stunting tersebut,” harapnya. (Ram/Diskominfo Sanggau)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Pemindahan Layanan Puskesmas Sanggau Tak Sulitkan Pasien

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Kepala Bidang Layanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Junaidi mengatakan pemindahan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *