KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Sanggau terus diupayakan secara terintegrasi. Posyandu memiliki perang sangat penting dalam hal itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting mengatakan Posyandu merupakan wadah yang mendukung implementasi layanan primer sampai ke tingkat masyarakat.
Posyandu adalah fasilitas kesehatan yang dikelola desa dan seluruh kader bekerja sama dengan PKK, dan layanan keseahtan, merupakan wadah utama di dalam intervensi bayi, balita dan ibu hamil.
“Ke depannya dikembangkan lagi menjadi Integrasi Layanan Primer (ILP). Jadi di Posyandu itu, kalau selama ini hanya bayi dan ibu hamil maka ke depannya di Posyandu ini juga mulai bayi, remaja, balita, bumil, sampai lansia akan dilaksanakan intervensi di tempat ini. Jadi dia terintegrasi, tidak hanya bayi dan balita,” ungkap Ginting pada acara Gerakan Intervensi Pencegahan Stunting 2024 di Posyandu Kemayau, Desa Sungai Batu, Rabu (12/06/2024).
Ginting mengatakan dari 667 Posyandu dari 885 desa se-Kabupaten Sanggau, semuanya telah dilengkapi alat antropometri yang sudah standar. Dari jumlah Posyandu itu, 519 di antaranya aktif. Total ada 3248 kader Posyandu se-Kabupaten Sanggau.
“Setiap Posyandu juga sudah memiliki kader. Untuk Posyandu Kemayau sendiri memiliki sasaran balita 124 orang, ibu hamil 5 orang, sasaran pengantin satu orang, remaja 120 orang, usia produktif 425 orang, lansia 215 orang. Posyandu Kemayau termasuk posyandu yang aktif,” terangnya.
“Dalam artian pelaksanaan Posyandu primer, dengan kader yang sudah teruji kompetensinya. Ada dua kader utama, dua kader madya, 18 kader purna, dan memiliki dua kader terbaik Kabupaten Sanggau,” tambahnya. (Ram)