Jumat , 17 Mei 2024
Home / NEWS / Kabupaten Sanggau Minim Kasus DBD, Sarimin: Masyarakat Sudah Sadar 3M Plus

Kabupaten Sanggau Minim Kasus DBD, Sarimin: Masyarakat Sudah Sadar 3M Plus

Foto—Kabid Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sanggau, Sarimin Sitepu

 

KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sanggau sejak per Januari-Agustus 2023 berjumlah 12 kasus. Tidak ada yang meninggal akibat DBD. Demikian diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sanggau, Sarimin Sitepu.

“Kita tahun lalu ada 32 kasus DBD dalam setahun. Kita kalau masih 49 kasus positif kita masih bagus. Sekarang sejak Januari sampai Agustus 12 kasus yang dilaporkan. Kita dalam hal DBD penanganannya cukup baik. Mungkin karena kita ada Laskar Berlian, masyarakat pun sudah sadar 3M plus,” ungkapnya belum lama ini.

Ia menjelaskan, DBD sebenarnya bisa muncul dalam setiap cuaca, hujan maupun kemarau. Selama ada genangan air, tetap berpotensi menimbulkan penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

“Nyamuk Aedes Aegypti ini kan bukan di selokan dia berkembang biaknya tapi di air yang bersih. Sementara kita di rumah kan rata-rata kita punya air bersih, di bak, di drum. Jadi tidak berpengaruh juga. Cuma ketika musim hujan tentu banyak kaleng-kaleng bekas, tempurung, ban, itu mungkin banyak air bersih di situ, di situ juga tempat dia berkembang biak,” beber Sarimin.

Minimnya kasus DB di Sanggau , lanjut Sarimin, tak lepas dari peran Laskar Berlian di sekolah-sekolah yang membuat laporan setiap bulannya. Sementara fogging dilakukan umumnya jika ditemukan kasus.

“Kalau ada kasus, rumah sakit akan mengeluarkan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS). Kita terima. Setelah kita terima, di dinas itu dalam 1×24 jam harus turun ke lapangan. Kemana yang bersangkutan tinggalnya. Baru nanti teman-teman surveilans ke rumah yang bersangkutan,” jelasnya.
Petugas surveilans akan mengecek tempat penampungan air serta lingkungan sekelilingnya. Termasuk menanyakan apakah ada orang sekitar yang demam dalam dua atau tiga hari belakangan.

“Kalau hanya sendiri, berarti dia tidak kena di lingkungan itu. Jadi tidak perlu fogging. Cukup diberi abate ketika ada jentik nyamuk. Tapi kalau sudah ada dua atau tiga demam di sekitar itu, perlu fogging. Itu SOP-nya,” pungkas Sarimin. (Ram)

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

DPRD Sanggau Bentuk Pansus Bahas Raperda Eksekutif

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sanggau, Acam memimpin rapat paripurna dalam rangka penetapan …