Senin , 2 Desember 2024
Home / BENGKAYANG / TP PKK Kalbar Canangkan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM

TP PKK Kalbar Canangkan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM

 

KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Barat, Lismaryani Sutarmidji didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bengkayang Anita Darwis beserta jajaran menghadiri giat Pencanangan Gerakan Bulan Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (PTM), yang dihelat di aula lantai V Kantor Bupati Bengkayang, kemarin.

Dalam kesempatan itu, Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Lismaryani Sutarmidji turut menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut dan berharap, bisa menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan komitmen bersama dalam mencegah dan menanggulangi masalah penyakit tidak menular. Termasuk diantaranya kanker payudara dan kanker leher rahim, di Kalimantan Barat.

Dia menambahkan, sebagaimana diketahui penyakit tidak menular yang mempunyai prevalensi cukup tinggi saat ini adalah stroke, hipertensi, diabetes melitus dan kanker. Hal itu yang saat ini tengah menjadi atensi untuk ditanggulangi di Kalbar.

Menyangkut hipertensi sendiri, menurut Lismaryani Sutarmidji adalah salah satu faktor risiko penyakit tidak menular yang memiliki prevalensi tinggi di tingkat global maupun Indonesia.

Dia menjelaskan berdasarkan data global burden of disease tahun 2019, bahwa faktor risiko penyebab kematian penyakit tidak menular di Indonesia adalah hipertensi. Faktor risiko ini pula, kata dia, yang menempati peringkat pertama penyebab kematian akibat penyakit tidak menular di Provinsi Kalimantan Barat.

Ia turut membeberkan setiap tahun jumlah kasus hirpetensi terus meningkat seiring dengan meningkatnya faktor risiko seperti konsumsi gula atau garam atau lemak tinggi dan rendahnya aktivitas fisik yang berdampak pada sisi ekonomi.

“Pada tahun 2020, BPJS Kesehatan menghabiskan 17,05 triliun rupiah untuk pelayanan penyakit tersebut. Selain itu penyakit tidak menular juga merupakan faktor komorbid yang meningkatkan risiko kematian pada pasien covid 19,” paparnya.

Lebih jauh, dia turut menjelaskan penyakit kanker termasuk salah satu dari penyakit tidak menular yang mempunyai kecenderungan terus meningkat setiap tahunnya. Sehingga, dapat dikatakan bahwa beban yang harus ditanggung dunia akibat penyakit tersebut juga semakin meningkat kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada wanita setelah kanker payudara.

“Oleh karena itu pencanangan bulan deteksi dini penyakit tidak menular dimaksudkan untuk melakukan percepatan pencapaian target deteksi dini penyakit tidak menular. Dan dengan dilakukannya deteksi dini pada penyakit tidak menular diharapkan penyakit dapat terdeteksi lebih awal, sehingga dapat ditangani secara cepat dan tepat serta dapat menurunkan kematian dini akibat penyakit tidak menular,” terangnya.

“Nah, untuk pencanangan bulan deteksi dini penyakit tidak menular ini merupakan suatu rangkaian kegiatan dengan hari hipertensi sedunia yang diperingati pada tanggal 17 Mei setiap tahunnya, yang pada Tahun 2022 mengangkat tema cegah dan kendalikan hipertensi untuk hidup sehat lebih lama,” timpalnya.

Selanjutnya, Lismaryani menilai langkah penanggulangan dan pencegahan penyakit tidak menular akan berhasil jika dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh dengan dukungan dari lintas sektor, profesi, institusi, LSM masyarakat dan swasta.

“Oleh karena itu saya mengharapkan komitmen dari seluruh pihak untuk turut serta dalam mencegah serta mengendalikan penyakit tidak menular dan pencanangan bulan deteksi dini untuk penyakit tidak menular,” jelasnya.

Dirinya mengungkapkan hal ini merupakan salah satu momen untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan. Termasuk sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular yang dilakukan mulai dari upaya promotif, deteksi dini pengobatan dan rehabilitatif.

Ia pun mencontohkan Salah satu bentuk layanan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular adalah layanan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara melalui pemeriksaan IVA dan sadanis, yang merupakan metode sederhana, murah, mudah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, melalui tim penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat saya mengajak seluruh wanita Kalimantan Barat untuk secara berkala 1 tahun sekali atau minimal 3 tahun sekali memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.

“Termasuk untuk memeriksa kanker leher rahim dan kanker payudara serta saya menghimbau masyarakat Kalimantan Barat untuk dapat memeriksakan diri di puskesmas, posbindu atau fasilitas kesehatan lainnya yang terdekat,” imbuhnya.

“Dan pada kegiatan hari ini saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Bengkayang dan tim penggerak PKK Kabupaten Bengkayang serta tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini,” tutupnya. (Titi).

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Pegawai Dinkes Sanggau Diajari Padamkan Api Gunakan APAR 

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Aula eks Dinas Kesehatan di Jalan Nenas mulai dilakukan sejumlah perbaikan, Jumat …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *