Jumat , 26 April 2024
Home / BENGKAYANG / Bupati Minta Aktivitas PETI di DAS Intake Madi Dihentikan

Bupati Minta Aktivitas PETI di DAS Intake Madi Dihentikan

Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis mendatangi lokasi aktivitas penambangan emas tanpa ijin (PETI) di daerah aliran Sungai, Intake Madi,

 

KALIMANTAN TODAY, BENGKAYANG – Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis beserta rombongan yang terdiri forkopimda melakukan peninjauan langsung di areal di duganya ada aktivitas penambangan emas tanpa ijin (PETI) di daerah aliran Sungai, Intake Madi, kemarin.

Intake Madi merupakan sumber air bersih bagi ribuan masyarakat kabupaten Bengkayang, terutama dua kecamatan Lumar dan Bengkayang. Adanya aktivitas PETI yang dapat merusak lingkungan dan air bersih tersebut, Bupati mengecam tindakan tersebut. Dalam peninjauan Bupati tersebut sekaligus mengelar ritual adat.

Bupati Darwis mengatakan, tidak ada dasar dan alasan pembenaram adanya aktivitas di objek Vital Intake Madi sebagai sumber air bersih yang dinikmati oleh lebih dari 7 ribu warga Bengkayang Kota dan Kecamatan Lumar.

“Aktivitas PETI harus dihentikan dan pelaku harus ditindak. Kami sudah lakukan ritual adat di TKP PETI dengan dasar agar tidak dilakukan aktivitas tersebut,” ucap Darwis kepada awak media.

Darwis menjelaskan, sudah 18 tahun keberadaan Air Bersih Madi menjadi sumber air PDAM di kabupaten Bengkayang. Tentu hal tersebut harus dijaga karena sebagai sumber kehidupan, selain itu juga sebagai tujuan wisata, perdagangan dan juga ekonomi sebagai sumber air bersih dan alami.

Ia juga menyatakan, akan membenahi akses ke Madi, baik infrasturktur jalan dan jembatan, listrik dan juga sarana prasarana lainnya termasuk objek wisata sebagai sumber pendapatan masyarakat sekitarnya.

“Aset yang mahal ini harus dijaga untuk kebutuhan yang ramai, dan kami tidak akan toleransi terhadap pelaku yang coba-coba untuk melakukan aktivitas di sekitar intake Madi,” tegas Darwis.

Darwis dalam hal ini juga mengecam keras apabila ada aktivitas tambang emas terulang kembali di wilayah tersebut. ” tidak ada toleransi hukum lagi, Tindak Tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya kembali.

Lanjut Bupati Bengkayang ini, pada dasarnya sumber Air Bersih ini mengacu ke persoalan memenuhi kebutuhan hajat hidup orang banyak akan air bersih dan juga anggaran yang diserap dalam Pembangunan sistem penyediaan air Minum ini di bangun sejak 2003-2005.
“Asas manfaat sudah kita nikmati. Mari kita jaga kelestarian hutan di hulu sungai tersebut, jangan ada lagi kasus-kasus yang pada dasarnya, mencemar, hingga merusak. Patut dan harus kita pahami merusak lingkungan hidup sama halnya merusak kehidupan generasi anak cucu kita berikutnya, dalam hal ini jangan lagi ada aktivitas perusak sumber Air kehidupan kita ini, Tuhan ( Jubata) marah jika di rusak alam kita ini,” pungkasnya.

PETI menjadi ancaman bagi keberadaan sumber air bersih Intake Madi. Adanya aktivitas PETI yang berada di atas DAS Madi ini tentu akan mengancam keselamatan tujuh ribu lebih pelanggan PDAM atau dikenal Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Bengkayang ini.

Bupati Bengkayang menghimbau kepada masyarakat, untuk sama-sama menjaga Hutan dan Alam. Ia juga meminta agar hutan di dirusak jika hanya untuk alasan soal perut. ” Masih banyak cara lain untuk kita mencari nafkah, jangan dengan cara merusak Hutan dan Alam yang akibatnya merugikan masyarakat Kabupaten Bangkayang,” tutupnya.

Direktur Perumdam Tirta Bengkayang, Wardi menyampaikan, sebagai langkah untuk menjaga kelestarian hutan adat hingga kawasan hutan lindung disepanjang hulu sungai Madi. Pihaknya bersama Pemkab Bengkayang lakukan ritual adat. Ritual tersebut sebagai bentuk tindak lanjut hasil rapat pada tanggal 17 November 2021 lalu di Ruang rapat Bupati. Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya ritual adat ini agar tidak ada pengrusakan hutan di Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Intake Madi, berupa tambang Emas, penebangan hutan secara liar dan bentuk pengrusakan lainnya di daerah tersebut.

“Dimana sungai ini adalah sumber pemenuhan ketersediaan Air Bersih bagi Kota Bengkayang perlu mendapat perhatian khusus, agar terhindar dari pengerusakan dan langkah tersebut laksanakan ritual adat. Bupati juga sudah meninjau lokasi tersebut,” ucap Wardi.

Wardi juga mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Bupati Bengkayang, pihak terkait dengan berjalannya acara adat ritual ini dengan baik.

” Untuk menjaga kelestarian Hutan di hulu sungai Madi ini, merupakan tanggung jawab Negara, Pemerintah dan kita semua karena yang mengkonsumi Air bersih lebih dari 7000 pelanggan untuk wilayah Kota Bengkayang, agar terhindar dari pencemaran tambang emas di hulu sungai tersebut. Sebelumnya sudah dilakukan langkah – langkah penindakan terhadap pelaku dan yang terakhir pada tanggal 8 November 2021 untuk dilakukan sidak bersama penegak hukum untuk dilakukan peninjauan kembali terhadap aktivitas tersebut hingga sampai saat ini dibuat ritual adat sebagai langkah terakhirnya,” jelas Wardi.

Setelah dilakukan ritual adat Bupati Bengkayang, Direktur Perumdam Tirta, berserta OPD dan Forkompinda Bengkayang melakukan penanaman pohon disepanjang daerah aliran sungai ( DAS ) pada intake MADI sebagai langkah untuk melestarikan hutan.

Dari Kegiatan tersebut, dilakukan acara ritual adat, oleh pemangku adat di desa setempat. Ritual Adat dilakukan tujuannya untuk membersihkan alam atau hutan yang sudah di rusak, sebelum acara Adat dilakukan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ketua DAD Kecamatan Lumar.

Selanjutnya, Bupati Bengkayang bersama dengan para Rombongan meninjau langsung lokasi adanya kegiatan Peti tersebut, tidak jauh dari lokasi ritual Adat. Sangat disayangkan kata Bupati Bengkayang saat melihat dari keruksakan Hutan yang merugikan kita semuanya.

Wardi juga berharap, dengan hadirnya negara TNI-Polri dan pemerintah untuk bisa melindungi masyarakat, dengan harapan tidak ada kerusakan yang dilakukan oleh oknum tertentu. “Kita harap tidak ada aktivitas diatas dan telah ada kesepakatan bersama, bagi pelaku akan diproses secara hukum karena kami melindungi air baku Perumdam Tirta Bengkayang,” ucapnya.

“Komitmen kita, kita jaga intake ini, kita jaga sumber air bersih ini, kita jaga masyarakat Bengkayang sebagai pelanggan,” tegas Wardi.

Sementara itu mewakili Kapolres Bengkayang AKBP Arif Agung Winarto, melalui Kapolsek Lumar Ipda Sunardi mengatakan, langkah awal telah dilakukan peringatan terhadap para pelaku, dan komitmen telah dibentuk satuan tugas (satgas) terdiri dari TNI/Polri, Satpolpp, Polhut, tokoh adat, tokoh masyarakat, pihak kecamatan dan desa agar dilakukan patroli rutin.

“Semoga apa yang telah dicanangkan ini dapat mengatasi permasalahan PETI yang imbasnya bisa merugikan masyarakat banyak,” ucap Sunardi.

“Semua pihak Pemerintah, TNI/Polri, Polhut, Tokoh masyarakat dan lainnya kami minta memberikan masukan terhadap masyarakat, termasuk juga para rekan-rekan LSM dan Wartawan agar air bersih sumber kehidupan bersama tidak tercemar merkuri, PETI dan lainnya , jadi mari kita jaga sumber air bersih ini,” timpalnya.

Ipda Sunardi menambahkan, untuk mengatasi para pelaku PETI yang diduga kerap beroperasi pada malam hari, akan membentuk satuan tugas atau satgas penindakan. Satgas tersebut terdiri dari unsur TNI/Polri, Satpolpp, Kecamatan Lumar, Desa Tiga Berkat dan Tokoh Masyarakat serta tokoh Adat.

“Kami sudah meminta agar aktivitas PETI dihentikan karena mengancam keberadaan Intake Air bersih Madi yang pelanggannya sebanyak 10.075 dan sebanyak 7.000 pelanggan merupakan warga Kota Bengkayang. Patroli akan terus dilakukan, dan para pelaku akan ditangkap,” ucap Sunardi. (TT).

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Pj Bupati Sanggau Hadiri Panen Perdana PSR

KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Sanggau, Suherman menghadiri panen perdana Program Sawit Rakyat (PSR) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *