SANGGAU. Bupati Sanggau, Paolus Hadi secara resmi membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Kebangkitan Bangsa untuk enam kabupaten yang dipusatkan di Kabupaten Sanggau, Sabtu (13/3/2021).
Muscab digelar serentak se-Kalbar. Kabupaten Sanggau masuk zona II bersama lima kabupaten lainnya yaitu: Landak, Sekadau, Melawi, Sintang dan Kapuas Hulu.
Dalam sambutannya, Bupati Paolus Hadi memuji konsistensi PKB yang didukung organisasi Nahdhatul Ulama (NU) dalam hal nasionalisme dan keberagaman.
“Saya kalau di Sanggau termasuk orang yang paling keras kalau bicara soal nasionalisme, bersama teman-teman saya di PKB dan NU. Saya katakan, saya lahir dan besar di Sanggau. Saya yakin juga teman-teman di kabupaten perhuluan ini, merasakan betul persahabatan kita dari kecil,” kata PH sapaan Paolus Hadi.
“Saya bilang, kalau kelahi dulunya hanya gara-gara main bola. Kalau sekarang aneh. Kita bertegur sapa pun agak sulit, gara-gara berita-berita bahwa negara ini harusnya tidak berideologi Pancasila. Akhirnya terbawa-bawa. Dulu pernah heboh, sampai mengucapkan ‘Selamat’ saja sulit. Sampai-sampai saya berpikir betulkah Tuhan bilang begitu dengan kita. Yang saya pahami sola kebersamaan, tidak ada satupun manusia di dunia ini bisa hidup sendiri,” tambahnya.
Ditegaskannya, perbedaan merupakan keniscayaan. Pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus disyukuri dan dijaga. Perbedaanlah yang membuat seseorang saling mengenal.
“Kalau ndak percaya di tubuh kita saja sudah berbeda. Lihat muka kita masing-masing. Hidung lubangnya dua. Sebelah ndak sama dengan sebelah. Mata dua. Cek saja, ndak sama. Kalau ndak percaya usai ini ambil kaca. Mengapa Tuhan menciptakannya beda? Kalau sama saya tak akan pernah kenal yang namanya pak Ason (Ketua DPD Golkar Sanggau), karena mirip dengan saya,” ujarnya disertai gelak tawa yang hadir.
Ia menilai konsistensi PKB dan NU sudah teruji. “Pak Hasbullah bilang ke saya, kamu ini pengurus NU Cabang Katolik. Saya harus katakan ini, karena konsistennya (soal keberagaman),” sebutnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Sanggau itu juga sempat menyinggung soal sepak terjang KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gusdur.
“Orang Tionghoga sampai hari ini, ingat betul yang namanya Gusdur. Sejarah membuktikan, presiden inilah yang paling berani bilang, ndak ada lagi kita beda-bedakan. Agama pun (yang diakui) menjadi bertambah,” katanya disambut tepuk tangan seluruh peserta Muscab.
Sebagai pembina partai politik, PH, berharap PKB tetap konsisten menjaga bingkai NKRI. “Saya ucapakan selamat atas pelaksanaan Muscab ini,” ucapnya.
Sementara itu, Wakasekjen DPP PKB yang juga Anggota Komisi VI DPR RI Sofyan Ali yang hadir di acara tersebut menegaskan Muscab harus berjalan damai.
“Harus mufakat. Kalau tidak mufakat, ya kita tunda. Sampai ketemu titik mufakatnya. PKB hari ini mulai start untuk pembenahan struktur se-Indonesia.. Jangan terpancing konflik jakarta, karena Sanggau dan sekitarnya miniatur Indonesia,” katanya singkat. (ram)