SANGGAU. Dusun Jeranai, Desa Lintang Kapuas, Kecamatan Kapuas, adalah satu di antara lokasi yang belum tersentuh listrik PLN. Permohonan warga akan listrik ke PLN sejak 2007 hingga saat ini belum dikabulkan. Untuk penerangan, mereka masih mengandalkan generator set (genset).
“Sudah lama kami mendambakan listrik masuk kampung kami. Selama ini kami pakai genset manual yang hidup dari jam 5 sore sampai jam 9 malam. Biaya operasionalnyapun cukup mahal, belum lagi kalau mesinnya rusak, otomatis butuh biaya perbaikan yang cukup menguras biaya,” ujar Mulyanto, warga Dusun Jeranai kepada wartawan, Minggu (7/2/2021).
Dikatakannya, ada 127 rumah dengan 200 lebih kepala keluarga (KK) di Dusun Jeranai.
“Dari 127 rumah itu, yang pakai mesin genset sendiri sebanyak 23 buah rumah. Itu yang mengalir ke tetangga terdekat sebanyak 44 buah rumah, sisanya belum ada listrik karena tidak mampu untuk membayar tagihan bulanan yang besarannya Rp.250 ribu,” beber dia.
Keberadaan listrik, ujar Mulyanto, sangat penting bagi masyarakat. Selain untuk meningkatkan perekonomian juga penting dalam proses belajar bagi anak-anak pelajar di Dusun Jeranai. Mengingat proses belajar mengajar sudah menggunakan zoom yang membutuhkan aliran listrik.
“Untuk Dusun yang belum teraliri listrik, yaitu pesisir pantai kapuas yang jaraknya tidak jauh dari kota kabupaten, tinggal Dusun Jeranai dan Dusun Sengkuang Kapuas Desa Sungai Muntik yang belum. Padahal jaraknya hanya 3,5 kilo meter dari dusun yang sudah teraliri listrik,” imbuhnya. (ram)