SANGGAU. Selama dua pekan, asap tebal terus menyelimuti Kota Sanggau. Padahal hotspot di Kabupaten Sanggau terpantau hanya 19 titik. Wakil Bupati Sanggau yang juga Ketua Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Kabupaten Sanggau Yohanes Ontot memastikan bahwa kabut asap yang cukup pekat terjadi di Kota Sanggau bukan berasal dari Kabupaten Sanggau.
“Setahu saya si bukan dari kita, karena kalau sudah bulan sembilan ini orang sudah tidak lagi membakar seperti bulan delapan karena hebat-hebatnya orang membakar ini bulan Agustus yang lalu,” jelas Ontot ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (9/9) pagi.
Ontot mengaku terus memonitor perkembangan kabut asap yang terjadi di Kota Sanggau. “Saya belum tahu sumbernya dari mana, apakah ini kiriman dari daerah lain, atau bagaimana,” akunya.
Untuk titik api di Sanggau saat ini, lanjutnya, tidak terlalu besar. “Saya curiga ini bisa jadi dari Ketapang karena titik api disana cukup besar sampai 400-an,” bebernya.
Ontot menuturkan, kondisi kabut asap yang menyelimuti kota Sanggau saat ini sudah dirasakan sangat mengganggu aktivitas warga.
“Kita belum punya alat pengukur kualitas udara. Tapi kalau kita pantau sekilas sih sudah mulai mengganggu,” ucapnya.
Kepada masyarakat, Ontot mengimbau untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama kepada anak – anak sekolah. “Yang jelas kita harus hati-hati saja,” ingatnya. (Ram)