Selasa , 23 April 2024
Home / NEWS / VIDEO: Tuntut Janji Sutarmidji, Warga Simba Raya Blokir Jalan

VIDEO: Tuntut Janji Sutarmidji, Warga Simba Raya Blokir Jalan

KALIMANTAN TODAY, SINTANG – Ratusan Masyarakat Simba Raya Kecamatan Binjai Hulu Kabupaten Sintang menuntut janji Gubernur Kalbar Sutarmidji untuk segera bangun ruas jalan Sintang-Ketungau Hulu dengan memortal ruas jalan tersebut sehingga akses menuju 4 Kecamatan lumpuh total pada Selasa ,(12/2/2019).

Jalan status provinsi ini kondisinya rusak parah bak bubur lumpur bagi pengendara harus ekstra hati-hati jika tak ingin amblas dan mandi lumpur baik roda dua maupun roda empat serta roda enam.

Sementara untuk roda empat maupun lebih, bisa melintasinya jika doble gardan. Namun tak jarang pula ada yang amblas. Sementara untuk roda dua, sedikitnya ada 8 jembatan darurat yang dibuat oleh warga sepanjang jalan tersebut agar dapat melintas.

Hanya saja konsekuensinya, pengendara roda dua itu harus membayar, Rp.2 ribu hingga Rp.5 ribu apabila ingin melintasnya. Sehingga dengan kondisi tersebut, bagi pengendara roda dua, hampir Rp.50 ribu menggelontorkan dana bila pulang-pergi.

Kondisi jalan yang baru 2 tahunan berubah status jadi provinsi ini pula, membuat warga Desa Simba Raya dan sekitarnya merasa tak diperhatikan pemerintah. Sehingga mereka melakukan aksi pemblokadean dan ini aksi yang kedua kali sejak tahun 2016 lalu.

Koordinator Aksi, Remegius mengatakan, Warga Simba raya khususnya tidak banyak yang dituntut hanya minta segera untuk memperbaiki jalan di Simba Raya ,sebab jarak tempuh antara pusat kota kabupaten hanya berjarak 7 km bahkan di Dak Jaya sudah terlebih dulu di hitamkam tetapi untuk desa Simba raya belum disentuh.

“Kedua kami menuntut janji bahwa pada (25/1/2019) Gubernur Kalbar berkunjung ketempat kami dengan berjanji akan memperbaiki jalan dan akan memanggil pihak perusahaan namun hingga hari ke 17 pasca kunjungan belum juga terealisasi,” katanya.

Ditambahkanya dengan aksi damai yang dilakukan warga Simba raya tersebut agar warga Simba Raya dapat menikmati Jalan Jalur Lintas Ketungau -Sintang ini dengan harapan pihak terkait supaya melihat dan segera memperhatikan jalan tersebut dan datang ke TKP. Seandainya pihak pemerintah tidak segera hadir maka kami akan melakukan blokir dengan lebih besar lagi. Inilah harapan kami ,pihaknya tidak melibatkan desa lain namun karena unsur prihatin terhadap 4 kecamatan dihulunya.

“Harapan besar kami, dengan adanya aksi ini, instansi terkait bisa datang untuk memberikan solusi,” jelasnya. Seandainya pihak pemerintah tidak menghadirkan perwakilan datang kesini, maka pihaknya tidak akan memembuka jalan yang telah diblokir itu.

“Tidak direspon hari ini, kami akan mengadakan lebih besar lagi. Inilah harapan kami, makanya instansi terkait kami harapkan bisa hadir di sini,” jelasnya.

Dikatakannya juga, jalan tersebut merupakan penghubung 4 kecamatan. Maka dari itu, Desa Simba Raya mewakili 4 kecamatan tersebut untuk menyuarakan aspirasi.

“Untuk hari ini kami hanya melibatkan warga kami dan beberaoa warga sekitar, hanya untuk awal saj. Tapi kalau tidak ada tanggapan, maka akan lebih ramai lagi,” jelasnya.

Hal senada di sampaikan Kepala Desa Simba Raya, Sugiono bahwa janji Gubernur Kalbar saat kunjungan kerjanya pada 25 januari lalu mengatakan, bahwa akan memanggil 8 perusahaan yang berada di Binjai-Ketungau untuk perbaikan.

“Tapi sampai hari ini tidak ada realisasinya. Apakah gubernurnya belum panggil atau memang perusahaan yang melalaikan. Kita tidak tahu. Makanya janji itu juga menjadi tuntutan warga,” terangnya.

Dirinya juga merasa bangga dengan aksi yang dilakukan warganya dan warga sekitarnya itu. Karena memang dilihatnya kondisi jalan sudah sangat memprihatinkan. Sehingga memang harus segera dapat ditangani.

“Aksi ini bukan untuk menghambat, tapi memperlancar jalan untuk masyarakat. Karena sebelum ada aksi ini, tidak ada perhatian khusus dari instansi terkait,” jelasnya.

Dijelaskannya, bahwa satu bulan sebelum kunjungan gubernur, masyarakat sudah berencana melakukan aksi. Hanya saja setelah mendapat informasi kedatangan gubernur, niat tersebut diurungkan. Karena masyarakat ingin melihat dulu apa solusi yang akan diberikan.

“Kital lihat dulu apa yang disampaikan dan apa hasilnya. Pada sampai waktu kunjungan itu, beliau berjanji. Makanya  warga mau nagih itu,” bebernya.

Diceritakannya, bagaimana masyarakatnya kesusahan untuk melewati jalan. Bahkan untuk mengantar anak sekolah saja harus jatuh bangun. “Bagaimana bisa pintar kalau mau ke sekolah saja susah. Ada yang harus pulang lagi karena pakaiannya sudah kotor,” katanya.

Keluh kesah yang luar biasa juga dirasakan warga yang kesehariannya petani. Dikatakannya banyak para petani tak bisa menjual hasil panenya karena tak bisa melintasi jalan.

“Mau menjual hasil panennya ke kota, tapi kadang tak bisa dan berbalik arah, karena jalan tidak bisa dilintasi. Hasil pertanian pun tidak terjual dan akhirnya jadi umpan sapi,” terangnya.

“Mereka menuntut agar jalan di sini ini bisa hitam (aspal) atau paling tidak memang layak untuk dilalui,” jelasnya.

Bahkan pihaknya telah menahan beberapa mobil perusahaan yang hendak melintas sebagai jaminan. Apabila tidak ada juga dalam waktu dekat solusi yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan aksi tersebut tetap akan dilaksanakan sampai batas waktu yang tak ditentukan.

“Sebelum ada respon dari pemerintah, aksi ini akan tetap dilakukan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga tidak mempermasalahkan siapa yang akan memperbaiki jalan itu nantinya. Intinya warga  berharap pimpinan tertinggi baik kabupaten, provinsi maupun pusat bisa memperhatikan daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan.

“Karena daerah sini sungguh dekat dengan perbatasan, hanya lima jam. Kalau kita perbandingkan dengan perbatasan lain, sungguh miris perbatasan kita,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, dari 8 perusahaan hanya ada satu perusahaan yang biasa membantu perbaikan. Hanya saja lima tahun terakhir ini pihak perusahaan tersebut juga sudah kurang aktif membantu.

“Semenjak sudah take over perusahaan tersebut sama sekali tidak ada. Sedangkan perusahaan lain, memang tidak ada penanganan sama sekali,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Sintang, Dapil Binjai-Ketungau, Julian Syahri mengatakan, bahwa untuk jalan ini sudah berkali-kali disampaikannya saat rapat Paripurna. Bahkan saat jalan tersebut masih berstatus kabupaten.

“Hingga sekarang sudah menjadi status jalan provinsi, juga saya sampaikan terus. Tapi tindaklanjut yang dilakukan pihak pemerintah sampai sekarang belum ada,” terangnya.

Menurutnya, aksi yang dilakukan ini dikarenakan masyarakat sudah sangat susah dengan kondisi jalan tersebut. Maka dari itu, ia mendukung pergerakan yang merupakan aspirasi dari masyarakat 4 Kecamatan ini, diantaranya, Binjai, Ketungau Hulu, Ketungau Hilir dan Ketungau Tengah.

“Dari kecamatan lain juga banyak sebagai penguna jalan ini, namun tidak ada penanganan dari dulu. Ini yang tidak diterima masyarakat,” katanya.

Kesabaran masyarakat ini katanya sudah benar-benar habis. Makanya hari ini dilakukan aksi. Janji Gubernur segera memanggil 8 persuhaan untuk menangani jalan ini sembari anggaran jalan ini masuk tidak juga ada.

“Makanya aksi masyarakat tidak bisa dibendung lagi,” ujarnya. Ia juga berjanji untuk terus memperjuangan jalan tersebut. Akan terus menyampaikan, baik ke pemerintah kapubaten maupun provinsi. Agar dapat segera ditangani jalan yang rusaknya sudah sangat fatal ini.

“Jalan ini bukan lagi rusak tapi sudah bencana. Sudah beberapa bulan lalu memang sudah sangat parah,” akunya. Sementara itu, saat ditanya apakah beberapa titik jalan yang sudah dibeton, meski pun sudah rusak juga saat itu status jalannya kabupaten atau provinsi? ia menegaskan kabupaten.

“Pembetonan itu saat status jalan masih kabupaten. Selama status provinsi memang belum ada penanganan sama sekali. Ini yang tidak diterima oleh masyarakat,” terangnya.

Memang ada penimbunan, biasa yang dilakukan oleh pihak perusahaan beberapa kali. Namun sekarang sudah tidak ada lagi tindak lanjutnya makanya masyarakat resah. “Provinsi harus segera menanganinyalah,” pintanya.

Sementara itu, mendapat ancaman dari warga, instansi terkait Dins PU yang langsung dipimpin Kepala Dinasnya, Murjani pun langsung turun ke lokasi sekira pukul 12.00 WIB. Dan langsung melakukan audiensi dengan warga di kantor desa setempat.

Dari audiensi tersebut, beberapa pertanyaan dilontarkan warga Simba Raya, salah satunya, Taryono. Ia mengatakan, apabila jalan di Desa Simba Raya dalam waktu tiga hari tidak dilakukan perbaikan, maka pihaknya akan melakukan aksi yang lebih besar lagi.

“Kita beri pemerintah waktu tiga hari. Kalau tidak jalan ini akan kita tutup terus dan tak akan kita buka,” jelasnya. Mereka juga meminta, direalisasikan janji gubernur untuk memanggil 8 perusahaan tersebut agar dapat segera membantu perbaikannya.

Murjanji pun langsung memberi tanggapan dari pertanyaan yang dilontarkan, bahwa pihaknya akan segera menurunkan alat berat untuk perbaikan Jalan Simba Raya. “Kemungkinan dalam dua hari alat berat tersebut sampai ke sini dan jalan baru dapat diperbaiki,” katanya.

Ia juga menegaskan, bahwa 8 perusahaan tersebut akan dipanggil pada hari ini juga, Selasa (12/2) malam oleh Bupati untuk membahas soal bantuan perbaikan jalan tersebut.

“Pemerintah ini selalu ada untuk masyarakat. Jadi jangan kira tidak ada, coba lihat sudah berapa banyak pembanguan jalan yang dilakukan,” katanya. (Jon)

 

Tentang Kalimantan Today

Cek Juga

Komunitas Putra Putri Sanggau Gandeng Pewarsa Garap Program Sinema Mikro 2024

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Komunitas Putra Putri Sanggau akan menggarap sinema mikro pada tahun 2024. Sebelumnya, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *