KALBAR – Calon Bupati Landak Karolin Margret Natasa turun langsung menangani pasien yang menderita penyakit tumor yang diderita seorang balita, pada kampanye simpatik dan pengobatan gratis yang di Desa Sebadu, Kecamatan Mandor.
“Ketika mendapatkan informasi ada balita yang sudah tiga kali dioperasi tapi tidak juga kunjung sembuh, kita coba langsung mendatangi rumahnya untuk mengetahui kronologis penyakit balita ini,” kata Karolin di Ngabang, Senin.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukannya dan setelah mendengar kronologis penyakit Coki, bocah empat tahun dari ibunya, Mila, diketahui anak itu menderita tumor sejak lahir.
Nasib bocah tahun tahun itu pun mungkin tidak sama dengan balita sebayanya, karena ia harus menahan sakit semasa hidup. Penyakit yang ia derita selama ini sudah ditangani medis, bahkan diketahui sudah tiga kali operasi.
Menurut sang ibu, Mila putranya lahir dengan kondisi fisik tidak normal. Ada tumbuh sejenis benjolan di wajahnya, tepat di hidung atau di antara kedua matanya.
Melihat hal itu, pada usia 10 bulan, Mila membawa Coki ke Rumah sakit Sudarso Pontianak untuk melakukan pengobatan yakni pemasangan selang. Dan pada saat itupun tidak ditemani sang suami.
“Suami saya meninggalkan kami, sejak Coki berusia dua bulan. Katanya dia kerja, tapi sampai sekarang tidak ada kabar,” kata Mila.
Meskipun harus menanggung beban seorang diri, Mila berdiri tegak untuk menghadapi cobaan itu. Ia bekerja keras dengan menoreh karet untuk mengumpulkan uang demi perawatan Coki.
Pada kali kedua ia kembali membawa Coki untuk dioperasi pengangkatan penyakit atau benjolannya. Menurut Mila setelah dioperasi malah benjolannya semakin besar.
“Sebelum di operasi benjolannya tidak terlalu besar, tapi setelah dioperasi malah semakin besar,” katanya.
Tidak ada penjelasan detail mengenai penyakit yang diderita Coki. Pada saat mau konsul dokter yang menangani Coki sulit untuk ditemui. Bahkan katanya harus melakukan operasi lagi, kali keempat.
Berat memang bagi Mila, selain membutuhkan biaya yang besar, penghasilannya tidak mencukupi untuk biaya pengobatan Coki.
“Selama ini saya menggunakan biaya Pemda, pakai Jamkesmas dan BPJS. Tapikan untuk mengurus administrasi dan lainnya menggunakan uang sendiri,” tuturnya.
Ia berharap untuk operasi kedepan ada bantuan dari Pemerintah lagi. “Saya sendiri akan terus berjuang, demi kesembuhan anak kami ini,” katanya.
Mendengarkan pemaparan dari Mila, dan setelah melakukan pemeriksaan terhadap Coki, Karolin kemudian memberikan surat keterangan untuk mempermudah Mila membuat BPJS. Dirinya berharap agar Mila secepatnya mengurusnya ke desa dan melengkapi berbagai persyaratannya seperti syarat KK, KTP, sehingga pembuatan BPJS juga segera ada dan bisa digunakan untuk pengobatan Coki selanjutnya.
Selain pelayanan kesehatan yang diberikan pasien penderita tumor, Karolin juga menangani langsung pasien Lumpuh di rumahnya.
Bu Jainap (70) mengalami lumpuh total, sudah dua bulan ini.
Ia memang menderita darah tinggi. Setelah diperiksa Karolin menganjurkan untuk coba berobat ke Rumah sakit.
“Dalam pemeriksaan dan pengobatan gratis yang kita lakukan selama kampanye ini memang difokuskan untuk penyakit ringan dan sering dialami masyarakat. Namun, jika ada kasus penyakit berat seperti tumor dan lumpuh ini, tentu kami akan mengeluarkan rekomendasi agar bisa dirujuk kerumah sakit agar bisa mendapatkan penganan medis segera,” tuturnya.(Nar)