Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Isu strategis mengenai peran perempuan dalam pembangunan sumber daya manusia menjadi fokus utama dalam Ladies Program Forum Rektor se-Indonesia yang digelar di Novotel Pontianak.
Dalam agenda yang mempertemukan para figur berpengaruh dari lingkungan perguruan tinggi nasional ini, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari, S.STP, M.Si., tampil sebagai Narasumber untuk menyampaikan pernyataan kunci yang mendefinisikan kembali peran kaum ibu bangsa, Minggu (23/11/2025).
Windy secara tegas memproyeksikan bahwa perempuan merupakan “Pilar Penting yang Tak Tergantikan Dalam Mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045.”
Ia menekankan bahwa keberhasilan visi monumental tersebut terletak pada kemampuan perempuan untuk melahirkan dan membina generasi yang memiliki keunggulan multidimensi, yakni Sehat secara Fisik dan Mental, Cerdas, Berkarakter, serta Kompetitif di kancah Global.
Lebih lanjut, Windy menguraikan bahwa pengaruh perempuan tidak lagi terbatas pada ranah domestik. Perempuan memiliki peran strategis yang merasuk ke seluruh lini kehidupan, berfungsi sebagai agen perubahan fundamental di berbagai sektor.
“Peran tersebut mencakup penguatan institusi keluarga, penjamin kualitas pendidikan, penopang ketahanan ekonomi, pengawal kesehatan publik, hingga partisipasi aktif dalam kepemimpinan dan inovasi. Penegasan ini menegaskan posisi perempuan sebagai subjek pembangunan, bukan hanya objek”, terangnya.
Forum strategis ini dihadiri oleh sejumlah tokoh sentral dalam ekosistem akademik, termasuk Ibu Ketua Unsur Pelaksana (UP) DWP Universitas Tanjungpura (Untan) Reni Damanik dan Direktur RS. Untan dr. Mira Delima Asikin,MMR.,SpPD.,FINASIM.
Puncak dari kehadiran adalah para Peserta Ladies Program, yang merupakan Istri Rektor se-Indonesia, yang memiliki peran vital dalam mendukung iklim akademik yang suportif di kampus masing-masing.
Melalui pertemuan ini, diharapkan terjadi konsolidasi visi dan misi antar-penggerak organisasi perempuan di lingkungan universitas.
Tujuannya adalah memastikan bahwa institusi pendidikan tinggi tidak hanya mencetak lulusan unggul, tetapi juga turut serta memperkuat peran perempuan dalam membangun fondasi kebangsaan demi tercapainya cita-cita Indonesia Emas 2045.(*/nzr)
