Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., menerima audiensi Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kalimantan Barat yang dipimpin Ketua Korwil Sujak Arianto, S.E., beserta jajaran, di Ruang Kerja Gubernur Kalimantan Barat, Jumat (21/11/2025).
Gubernur turut didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Hermanus, M.Si., serta Kepala Satpol PP Provinsi Kalimantan Barat, Suherman, S.H., M.H.
Pada kesempatan tersebut, KSBSI Kalimantan Barat menyampaikan laporan terkait kondisi ketenagakerjaan di daerah, sekaligus meminta dukungan pemerintah dalam memperkuat perlindungan bagi para pekerja dan buruh yang bekerja di perusahaan-perusahaan di wilayah Kalbar.
Ketua Korwil KSBSI Kalimantan Barat, Sujak Arianto, menyampaikan bahwa pemerintah daerah diharapkan dapat lebih optimal dalam memberikan perlindungan, penyelesaian sengketa ketenagakerjaan secara cepat dan berkeadilan, serta memastikan perusahaan mematuhi ketentuan upah minimum sesuai regulasi.
Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) bagi seluruh pekerja, sebagai bentuk perlindungan jika terjadi kecelakaan kerja ataupun risiko pekerjaan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Ria Norsan menyampaikan apresiasi dan komitmen pemerintah untuk memperkuat tata kelola ketenagakerjaan di Kalimantan Barat.
“Kami mengapresiasi KSBSI Kalimantan Barat sebagai wadah aspirasi pekerja dan buruh agar hak-hak mereka dapat diperjuangkan secara terstruktur dan memiliki pendampingan hukum ketika terjadi permasalahan,” ujarnya.
Terkait jaminan sosial tenaga kerja, Gubernur menegaskan agar seluruh perusahaan memastikan pekerjanya telah terdaftar sebagai penerima program Jamsostek.
“Harapan kami, seluruh perusahaan sudah mendaftarkan pekerjanya. Jika terjadi kecelakaan kerja, hak mereka dapat dipenuhi dan ditanggung sesuai ketentuan,” tegasnya.
KSBSI atau Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia merupakan organisasi buruh nasional yang memperjuangkan hak-hak pekerja di berbagai sektor industri. Organisasi ini mengalami perubahan nama dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menjadi KSBSI pada Kongres ke-VIII tahun 2019.
KSBSI memiliki 10 federasi afiliasi yang bergerak di berbagai bidang, antara lain konstruksi, tekstil, pertambangan, dan sektor lainnya. Organisasi ini aktif dalam advokasi, pelatihan paralegal, dialog dengan pemerintah, serta aksi kebijakan untuk peningkatan kesejahteraan pekerja dan penguatan hubungan industrial. (*Sma/nzr)
