Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
Konferda PDIP Kalbar: Lasarus Tetap Ketua, Karolin Digeser, Pengamat: Sinyal Trah Cornelis Redup
DARI judul diatas terkesan bombastis, lebay bahkan hiperbola (gaya bahasa melebih-lebihkan sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya).
Bagi pengakses internet akan ‘gatal’ menekan link berita itu. Namun setelah membaca isi beritanya tidak ditemukan kalimat dari pengamat yang menyebut sinyal trah Cornelis redup.
Terlalu berlebihan pula dibilang ‘menipu’. Ngamuk pula para pengelola media online tersebut. Meski tidak bisa pula ditepiskan judul berita tersebut melebih-lebihkan sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya dengan menggunakan kata: trah dan redup.
Dua kata sensitif dan merendahkan, menyoal pergeseran Karolin dari posisi Sekretaris DPD PDIP Kalbar, atau Cornelis yang sudah pensiun dari kepengurusan partai.
Di sisi lain, judul berita tersebut memberikan dampak negatif tidak saja bagi Karolin Margret Natasa, Bupati Landak dua periode dan Cornelis yang saat ini duduk sebagai Anggota Komisi XII DPR RI. Namun juga bagi Angeline Fremalco, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, hingga Bupati Kapuas Hulu dua periode, Fransiskus Diaan.
Kok bisa? Ini dikarenakan link berita tersebut dibagikan secara berantai di media sosial tanpa terlebih dahulu membaca isi berita secara keseluruhan. Cukup membaca judulnya saja, lalu menelan informasi tersebut bulat-bulat.
Bagi pengelola media tentu memberikan keuntungan dengan semakin banyak yang membaca beritanya. Hanya saja, media pemberitaan mengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa.
Trik-trik tertentu untuk menarik minat pembaca sah-sah saja dalam persaingan media, hanya saja ada rambu-rambu yang membatasi. Terkecuali pemberitaan tersebut diarahkan untuk deal-deal tertentu dengan judul yang kelewat lebay. (lukas/KT)
