Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTAN TODAY, PONTIANAK – Bertempat di Aula Hotel Garuda Pontianak, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si. membuka secara resmi kegiatan pertemuan III Perempuan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) se Kalimantan Barat Tahun 2025, Jum’at (3/10/2025).
Kegiatan ini bukan hanya menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan, tetapi juga ruang strategis bagi penguatan kapasitas perempuan dalam pelayanan, serta sarana untuk menggali potensi dan peran penting perempuan dalam menjawab berbagai tantangan pada zaman saat ini. Ini adalah langkah nyata dan bijak dalam menguatkan keberadaan perempuan sebagai pilar penting dalam gereja dan pembangunan sosial.
Seperti diketahui, Gereja Kalimantan Evangelis telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Barat. Dalam hal ini, perempuan menempati peran sentral-bukan saja dalam mendukung pelayanan rohani, tetapi juga dalam pendidikan karakter anak-anak, pelayanan sosial, hingga menjadi agen perdamaian di tengah kemajemukan masyarakat.
“Saya menyambut dengan penuh sukacita terselenggaranya Pertemuan III Perempuan GKE ini. Saya menyampaikan salam hormat dan apresiasi kepada seluruh pimpinan Sinode GKE, para pendeta, pelayan gereja, tokoh agama, serta secara khusus kepada para perempuan GKE yang hadir saat ini. Terima kasih atas dedikasi dan ketekunan ibu-ibu yang selama ini telah menjadi penopang kehidupan iman ditengah keluarga, gereja maupun masyarakat,” ucap Krisantus.
Atas terselenggaranya kegiatan ini, Krisantus juga menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas rahmat Tuhan YME karena kegiatan ini merupakan momentum penting untuk mempererat solidaritas serta meningkatkan peran perempuan dalam berbagai bidang kehidupan.
“Saya ucapkan selamat atas terselenggaranya pertemuan perempuan GKI yang ketiga. Sukses selalu, bahagia selalu, dan semoga selalu diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Selain itu Pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI ini juga menegaskan bahwa pentingnya kesetaraan gender serta keterlibatan perempuan di berbagai sektor, seperti politik, pendidikan, sosial, budaya, dan pemerintahan.
“Saya memperhatikan bukan hanya penampilan fisik perempuan, tetapi bagaimana peran perempuan dalam pembangunan. Bagaimana perempuan menyuarakan keadilan, kesetaraan, dan mampu bersaing dalam berbagai bidang,” harapnya.
Kemudian peran perempuan dalam pendidikan keagamaan dan literasi digital, khususnya di tengah kemajuan teknologi informasi yang pesat juga sangat diperlukan.
“Perempuan, terutama ibu-ibu, memiliki peran sentral dalam membimbing anak-anak di rumah. Di era digital ini, pengawasan dan pendidikan literasi digital menjadi sangat penting agar generasi muda tidak terjerumus ke hal-hal negatif,” terangnya.
Pertemuan ke-III Perempuan GKE se-Kalimantan Barat Tahun 2025 ini diharapkan tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga titik tolak bagi perempuan GKE untuk terus mengasah potensi dan memperkuat peran sentral mereka—baik sebagai pilar iman dalam keluarga, maupun agen perubahan yang menyuarakan keadilan, kesetaraan, dan literasi digital di tengah masyarakat Kalimantan Barat yang majemuk. Dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi, peran strategis perempuan GKE dalam pembangunan daerah diharapkan semakin nyata, mewujudkan visi Kalimantan Barat yang lebih maju dan berkeadilan. (*)
