
KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Bupati Sanggau, Yohanes Ontot mengecek langsung pembangunan taman kota Arongk Belopa, Rabu (23/07/2025) pagi. Seperti masih ada di bagian dari taman kota tersebut yang masih belum dibangun.
Didampingi Pj. Sekda Aswin Khatib, Kepala Dinas PUPR Aris Sudarsono, Kepala Disperindagkop, Sy. Ibnu Marwan Alqadri, Camat Kapuas serta sejumlah Kepala Bidang, rombongan mulai melihat langsung lokasi SDN 08 dan Puskesmas Sanggau yang telah dibongkar.
“Karena dari sekian ribu meter persegi ini baru bisa kita manfaatkan secara baik sebagian. Nah, saya mau memastikan tadi sesuai Detail Enginering Design (DED) seperti apa letak, tempat, di masing-masing kegiatan atau bangunan ini terbangunkan, yang nanti secara simultan kita lakukan pembangunannya,” kata Bupati kepada awak media usai melakukan pengecekan.
Ontot juga mengaku melihat batas-batas lokasi Arongk Belopa. Baginya membuat sebuah taman kota harus indah dipandang. Pasalnya ia sempat melihat pemandangan yang tidak elok di lokasi tersebut.
“Ini kan hampir rata-rata pandangan terganggu ini. Kalau melihat ke sana, stres kita. Karenanya (pembangunan, red) nanti dibarengi dengan pohon-pohon penghalang untuk memblok itu, sehingga nanti kesannya ini hijau, sehingga sesuai dengan apa yang dibuat di dalamnya,” ujarnya.
Termasuk drainasenya. Menurutnya bagaimana pun drainase menentukan. Seperti diketahui, drainase di lingkungan Arongk Belopa belum dibangun optimal. Saat ini hanya sebatas dikeruk, namun belum dirapikan.
Selain itu, sejumlah bangunan juga akan ditawarkan ke pihak ketiga, seperti food court (sentra jajanan) maupun panggung. Meski, tegas Ontot, tetap melihat aturan mainnya.
“Makanya saya tugaskan Sekda dengan Kadis PUPR dan dinas terkait untuk membahas ini secara baik. Misalnya blok food court-nya siapa, lalu blok terkait dengan panggungnya siapa. Jadi dalam waktu bersamaan bisa kita selesaikan,” terangnya.
Hanya saja, orang nomor satu di Kabupaten Sanggau itu menegaskan setiap pembangunan tak boleh melenceng dari DED. Artinya pembangunan berikutnya harus sesuai dengan apa yang telah ada dalam DED.
“Terkecuali ada nanti kita lihat dari sisi assisting yang mesti kita ubah. Tapi tidak semuanya. Hanya yang kita mau ubah ini, lingkungan ini. Bagaimana kita membangun lingkungan ini biar hijau, sehingga kesan lebak lebor-nya kata orang Pontianak, tidak ada lagi. Kesannya hijau, rindang, nyaman, bersih,” beber Ontot. (Ram)