Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Bupati Sanggau, Yohanes Ontot resmi membuka Musyawarah Besar (Mubes) IV Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS), Kamis (09/10/2025) di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Balai Betomu.
Ketua Panitia, Dicky mengatakan, agenda Mubes IV kali ini adalah pemilihan Ketua DPP PDKS periode 2025-2030. Panitia mengundang pengurus PDKS dari 15 kecamatan se-Kabupaten Sanggau.
“Mudah-mudahan dalam satu hari ini kita akan menelurkan apakah masih ketua yang lama atau mungkin terpilih yang baru. Dalam kesempatan ini kita undang 15 Kecamatan DPC untuk hadir bersama kita untuk menentukan siapa yang akan menjadi Ketua PDKS yang baru,” katanya kepada awak media.
Untuk mekanismenya, lanjut politisi Partai Nasdem itu, masih akan dibicarakan. Apakah melalui aklamasi atau berkembang menjadi pengambilan suara (voting). Terpenting adalah berdasarkan azas musyawarah mufakat yang akan dilakukan pada rapat pleno pertama.
“Selain petahana (Yuvenalis Krismono) saya juga akan maju. Tapi nanti berkembang di dalamnya seperti apa, kita berdasarkan asas musyawarah dan mufakat. Pada pleno pertama, lanjut dengan pleno AD/ART, dan dilanjutkan pada sore hari nanti,” terangnya.
“Untuk syarat maju sebagai ketua, kalau kita di sini sebagai pengurus, siapa pun layak untuk maju. Yang penting punya kemampuan organisasi, termasuk membantu pemerintah,” sambungnya.
Di tempat yang sama, Bupati Sanggau, Yohanes Ontot menegaskan, PDKS adalah bagian dari anak bangsa ini. Dia juga merupakan sebuah organisasi yang hadir di tengah-tengah NKRI.
“Organisasi ini hadir bukan untuk memecah belah. Jadi jangan salah persepsi. Organisasi ini mengumpulkan semangat yang kuat dari berbagai sub suku berbagai kelompok. Tentu tujuan akhirnya adalah pertama memajukan organisasi dan juga untuk kepentingan negara,” ujarnya kepada awak media.
Tentu sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sanggau, ia berharap PDKS bersinergi dengan pemerintah dalam berbagai aspek.
“Hari-hari ini kan kita tentu meminta banyak uluran tangan dari berbagai pihak. Terutama terkait dengan tenaga, biaya, bagaimana kita membantu orang-orang berkekurangan dalam berkehidupan di Kabupaten Sanggau ini. Lalu tentu mungkin ada hal-hal yang bersifat darurat,misalnya bencana atau hal-hal lain yang membutuhkan mereka,” beber Ontot. (Ram)
