
KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di Kabupaten Sanggau melonjak. Sejak Januari-Mei 2025, tercatat 1.137 kasus. Empat orang di antaranya meninggal dunia.
Ketua DPRD Kabupaten Sanggau, Hendrikus Hengki meminta pemerintah daerah segera bertindak. Melakukan mitigasi agar tak timbul korban berikutnya. Penanganan pun kata dia, harus cepat dan tepat, karena menyangkut nyawa manusia.
“Ini tidak bisa ditunda-tunda lagi. Urgen sifatnya. Harus segera ditindak lanjuti,” kata Hengki kepada awak media, Senin (16/06/2025).
Politisi PDI Perjuangan itu pun terang-terangan meminta Pemda Sanggau segera menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies. Dengan begitu, kata Hengki, penanganannya dapat lebih jelas dan dana darurat dapat dikeluarkan.
“Kita belum ada dapat laporan (terkait kasus rabies, red). Saya minta Komisi IV untuk segera melakukan rapat. Ini harus cepat. Tidak ada kata ditunda lagi untuk itu,” tegasnya.
Hengki berharap tak ada lagi cerita kekurangan vaksin anti rabies (VAR) lantaran terkendala dana. Pemerintah Daerah, kata dia, bisa saja melakukan pergeseran-pergeseran anggaran.
“Ini bisa dilakukan di perubahan anggaran. Kebetulan kita juga sedang melakukan pembahasan anggaran. Karena ini prioritas, menyangkut nyawa. Tidak ada yang lebih prioritas dari nyawa manusia,” pungkasnya. (Ram)