Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Sanggau hingga pertengahan Mei 2025 tercatat mencapai 861 kasus. Empat orang di antaranya meninggal dunia akibat rabies. Hal tersebut diketahui berdasarkan gejala klinis yang khas.
Meski demikian, Pemda Sanggau hingga kemarin masih belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies. Plt. Sekda Sanggau, Aswin Khatib mengaku telah menggelar rapat bersama OPD terkait. Ia mengatakan ada kemungkinan penetapan status KLB.
“Masih kami kaji dulu. Lihat dari sisi personel dan pendanaan. Kemungkinan KLB itu ada. Kami masih belum memutuskan. Akan rapat besar mengundang Forkopimda dan lain sebagainya, baru kita tentukan. Belum, nanti kami tentukan (waktunya, red),” ujar Sekda kepada kalimantantoday.com, Minggu (25/05/2025) ditemui di sela-sela melepas keberangkatan jemaah calon haji Sanggau.
Seperti diketahui, penanganan rabies harus dilakukan mulai hulu hingga hilir. Tak hanya mengobati pasien yang digigit HPR, tapi juga penyuntikan Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada HPR.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sangau juga mengimbau warga yang terkena gigitan HPR, segera mencuci luka di bawah air mengalir selama lebih kurang 15 menit menggunakan sabut. Setelah itu meminta perawatan ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. (Ram)
