
KALIMANTANTODA, SANGGAU. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sanggau terus ditingkatkan cakupannya. Ketua Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Kabupaten Sanggau, Amri menilai layanan pemenuhan gizi perlu didukung tenaga ahli yang memadai agar implementasi program berjalan optimal.
“Kalau kita lihat, ketenagaan ahli gizi dan jumlah SPPG ini tidak imbang, karena SPPG terus bertambah sementara ahli gizi sangat terbatas. Saya pikir bukan hanya Sanggau, daerah lain juga sama kondisinya, karena lulusan gizi tidak sebanding dengan kebutuhan di lapangan,” ,” ujar Amri, Jumat (14/11/2025).
PERSAGI Sanggau terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan layanan MBG dapat terpenuhi. Salah satu langkahnya adalah mendorong percepatan pemenuhan tenaga gizi melalui rekrutmen terarah sesuai kebutuhan SPPG.
“Hasil audiensi DPP Persagi dengan Badan Gizi Nasional menegaskan bahwa idealnya setiap SPPG memiliki lebih dari satu tenaga gizi. Kalau hanya satu orang, jelas tidak cukup untuk menangani jumlah penerima manfaat, apalagi beban kerjanya bisa sampai malam,” tegasnya.
Pada tahun 2023, PERSAGI Sanggau telah berupaya melakukan pendataan tenaga gizi yang baru lulus untuk memperkirakan ketersediaan calon tenaga. Namun, proses tersebut belum maksimal karena sebagian besar lulusan sudah bekerja di fasilitas layanan kesehatan.
“Kita memang kesulitan menemukan lulusan baru, sehingga data yang masuk mayoritas adalah ahli gizi yang sudah bekerja di Puskesmas dan rumah sakit. Saat ini, yang tercatat memiliki Kartu Tanda Anggota pusat hanya sekitar 65 ahli gizi di Kabupaten Sanggau,” tutupnya. (Ram)
Kalimantan Today Tajam | Terpecaya