Kalimantan Today Tajam | Terpecaya
KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena meninjau layanan Hemodialisa di RSUD M.Th. Djaman di gedung baru di Kelurahan Bunut Kecamatan Kapuas, Rabu (12/11/2025).
Usai peninjauan dilanjutkan dengan monitoring aksi perubahan “Smart Parking Management Berbasis Penataan Zona dan Digitalisasi Retribusi sebagai Strategi Peningkatan Pelayanan Humanis di RSUD M Th Djaman.”
Ketika meninjau, Wabup Susana didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, Ginting dan Direktur RSUD M.Th. Djaman.
“Tadi kita melihat kesiapan pelayanan dimana ada sembilan bed sudah beroperasi dari rumah sakit yang lama ke yang baru, karena kita rumah sakit regional. Untuk meningkatkan pelayanan, terus berkoordinasi. Tadi ada penambahan empat bed kembali. Namun operasionalnya belum, terkait administrasi. Namun segera kita upayakan” kata Susana.
Ia berharap Pemprov Kalbar dapat berkunjung ke RSUD M.Th. Djaman. Susana juga meminta dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kemenkes.
“Sehingga program di hari kesehatan nasional, sesuai dengan visi misi dan juga tema hari kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045 bisa tercapai,” ujarnya.
Susana mengatakan hampir semua layanan sudah pindah ke gedung baru RSUD M.Th. Djaman. Hanya tinggal beberapa layanan yang masih di gedung lama.
“Seperti city scan, laundry, gizi dan kamar jenazah. Tapi kita berupaya pelan-pelan, karena kondisi keuangan daerah,” ujarnya.
Sementara terkait penataan parkir, Susana berharap agar pengelolaan parkir di RSUD M Th Djaman ke depan dapat berjalan lebih baik, tertata, teratur, dan modern.
Menurutnya, penataan area parkir rumah sakit merupakan bagian penting dari peningkatan mutu pelayanan publik, khususnya dalam menciptakan kenyamanan bagi pasien dan pengunjung.
“Kita ingin agar rumah sakit ini tidak hanya memberikan pelayanan medis yang baik, tetapi juga menghadirkan pengalaman pelayanan yang tertib, rapi, dan humanis, termasuk dalam hal parkir kendaraan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup juga menyampaikan sejumlah arahan teknis agar sistem parkir di lingkungan rumah sakit dapat lebih efisien dan memberikan kenyamanan bagi pasien maupun pengunjung. Ia juga menyarankan sistem retribusi parkir menerapkan tarif yang terukur.
“Harus diatur berapa tarif untuk satu jam pertama, lalu jika sudah tiga atau lima jam bisa ada penambahan tarif. Dengan sistem seperti ini, masyarakat akan tahu hak dan kewajibannya, sementara rumah sakit bisa mengelola pendapatan parkir dengan lebih tertib dan akuntabel,” terangnya. (Ram)
