
KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Jaminan kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat, baik yang telah memenuhi iuran secara pribadi (mandiri) maupun yang dibayar pemerintah untuk masyarakat kurang mampu.
Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Sanggau, Najori dalam sambutannya ketika membuka acara Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), Kamis (6/11/2025) di aula Dinas Kesehatan Sanggau.
“Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) merupakan sistem penilaian kinerja fasilitas pelayanan kesehatan yang digagas dan dikembangkan BPJS Kesehatan khususnya bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP/Puskesmas) dengan tiga indikator sebagai acuan penilaian,” ungkap Najori.
Pertama, angka kontak. Najori mengatakan, mudahnya aksesibilitas dan pemanfaatan pelayanan primer oleh masyarakat sebagai peserta jaminan kesehatan,
“Peserta jaminan kesehatan yang ke fasilitas kesehatan/Puskesmas (dalam gedung maupun luar gedung), baik kontak langsung maupun tak langsung untuk melakukan pemeriksaan kesehatan atau sekedar berkonsultasi,” sebutnya.
Kedua, Rasio Rujukan Non Spesialistik (RRNS). Mengukur kualitas layanan di FKTP dari segi kompesansi medis, yaitu seberapa banyak pasien yang dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi untuk kasus non spesialistik yang seharusnya dapat ditangani di FKTP/Puskesmas.
Ketiga, Rasio Peserta Prolanis (RPPT). Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang terkendali. Hal ini menggambarkan seberapa baik peserta Prolanis seperti penderita Diabetes Melitus (DM) dan hipertensi dikelola dan dikendalikan penyakit kronisnya di FKTP/Puskesmas.
“Ini juga menggambarkan konsistensi puskesmas dalam pengelolaan pasien-pasien dengan penyakit kronis,” sambung Najori.
“Dari data yang ada, hampir semua Puskesmas rata-rata capaian KBK-nya masih relatif rendah. Ini menunjukkan Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan terdepan harus terus meningkatkan capaian,” terangnya.
Najori berharap Puskesmas meningkatkan kinerja, khususnya dalam pengelolaan jaminan kesehatan, dengan mengoptimal capaian KBK.
“Meningkatnya capaian KBK selain merupakan gambaran kinerja Puskesmas juga menambah pemasukan Puskesmas itu sendiri. Dengan penerapan KBK di FKTP/Puskesmas pembayaran kapitasi tidak diperhitungkan dari jumlah peserta terdaftar aktif saja tetapi juga dari pengelolaan lainnya,” beber Najori. (Ram)
Kalimantan Today Tajam | Terpecaya