
Oleh: Paulus, S.Sos
PROGRAM Koperasi Merah Putih yang dicanangkan pemerintah pusat adalah peluang besar untuk membangkitkan kembali semangat ekonomi kerakyatan. Tapi apakah program ini akan berhasil, atau justru bernasib sama seperti Koperasi Unit Desa (KUD) yang gagal dan ditinggalkan?
Kita harus jujur melihat bahwa koperasi sering hanya dijadikan alat pelengkap administrasi, bukan benar-benar dijalankan sebagai badan usaha. Kini, ketika pemerintah memberikan suntikan modal hingga miliaran rupiah, pertanyaannya adalah: apakah koperasi ini siap?
Tantangan Nyata di Lapangan
Kebanyakan koperasi masih berdiri sendiri-sendiri, skala kecil, dan tidak terkonsolidasi. Akibatnya, mereka tidak punya daya tawar dalam pembelian barang, tidak efisien dalam distribusi, dan kalah bersaing dengan ritel besar. Tanpa penguatan struktur dan sistem, koperasi seperti ini tidak akan mampu bertahan.
Belajar dari Sukses Alfamart dan Indomaret
Dua raksasa ritel itu berhasil karena mereka menguasai rantai distribusi dari hulu ke hilir. Pembelian skala besar, sistem distribusi terpusat, manajemen stok yang digital-itulah kunci suksesnya. Kenapa koperasi tidak belajar dari itu?
Bayangkan jika koperasi desa menjadi penjual produk lokal, koperasi kabupaten menjadi pusat logistik, dan ada sistem aplikasi yang menghubungkan semuanya. Koperasi bisa jadi pemain utama di sektor distribusi, pertanian, peternakan, hingga UMKM.
Apa yang Harus Dilakukan?
- Bentuk koperasi sekunder (induk kabupaten)
- Gunakan teknologi digital dalam manajemen koperasi
- Latih SDM koperasi secara profesional
- Tetapkan target nasional koperasi yang terukur
- Awasi penggunaan dana publik secara ketat
Penutup: Harapan Baru Ekonomi Desa
Koperasi Merah Putih bukan sekadar program, tapi bisa jadi revolusi ekonomi rakyat—asal dijalankan dengan sistem dan integrasi. Kami di DPRD Sanggau siap mengawal ini. Mari jadikan koperasi bukan sekadar papan nama, tetapi tulang punggung ekonomi desa yang kuat dan modern.
(Penulis adalah Sekretaris F. Demokrat, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sanggau)