Rabu , 21 Mei 2025
Home / NEWS / Operasi Pasar Bulog Sanggau, Ahmad Aminudin: Minyak Goreng Kita itu Bukan Minyak Kita

Operasi Pasar Bulog Sanggau, Ahmad Aminudin: Minyak Goreng Kita itu Bukan Minyak Kita

Foto–Operasi pasar yang dilakukan Cabang Perum Bulog Sanggau, Rabu (21/05/2025) di Pasar Jarai–Kiram Akbar

KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Upaya pengendalian inflasi daerah dilakukan cabang Perum Bulog Sanggau dengan menggelar operasi pasar, Rabu (21/05/2025) di Pasar Jarai, Kota Sanggau.

Sejumlah komoditi kebutuhan yang dijual yaitu: beras dengan harga Rp 74 ribu per lima kilo gram, minyak goreng merek Tawon Rp 20 ribu perliter, Minyak Goreng Kita Rp. 19 ribu per liter, gula pasir Rp 18 ribu per kilo, dan telur Rp 56 ribu per krat.

“Untuk penetapan harga dari kami, insyaallah masih di bawah harga pasar. Minyak Goreng Kita itu bukan Minyak Kita. Minyak Goreng Kita itu minyak premium yang dikeluarkan oleh Bulog. Kalau Minyak Kita itu dari pemerintah dan ada ketentuan harganya,” ungkap Ahmad Aminudin, Kepala Cabang Perum Bulog Sanggau, ditemui di lokasi.

 

Ahmad Aminudin

Dalam operasi pasar tersebut, Bulog menyediakan satu ton beras, seratus liter minyak goreng merek Tawon dan Minyak Goreng Kita, seratus kilo gram untuk gula pasir. Sedangkan telur, kata dia, hasil kerjasama Disbunnak Kabupaten Sanggau dengan peternak lokal.

“Untuk kegiatan ini tidak terlalu banyak, karena gudang kita dekat. Kalau kurang kita siap ambil,” sebutnya.

Rencannya pekan depan akan digelar kembali pasar murah. Hanya saja untuk waktu dan tempatnya masih diatur ulang.

Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Setda dan Sumber Daya Alam Setda Sanggau, Bassilius menjelaskan, satu di antara upaya mengendalikan inflasi adalah operasi pasar. Hal itu berdasarkan regulasi yang mengatur kebijakan daerah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri.

“Terakhir kita juga sudah menerima arahan dari Kemendagri dan surat edaran dari Gubernur Kalbar dalam rangka menjaga inflasi daerah ini harus banyak melakukan kegiatan operasi pasar. Operasi pasar kali ini, kita menambah penyediaan telur. Karena hasil laporan terakhir di pekan ketiga Bulan Mei, ada kenaikan harga telur,” ungkap Bassilius di lokasi operasi pasar.

 

Bassilius

 

Selain operasi pasar, upaya pemerintah lainnya adalah mendorong semua kecamatan yang mempunyai produksi-produksi lokal yang bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan di semua kecamatan, seperti ayam ras, telur, maupun holtikultura.

Basil, sapaan akrab Bassilius membantah jika seringya digelar operasi pasar menunjukkan turunnya daya beli masyarakat. Baginya daya beli masyarakat Kabupaten Sanggau masih dalam kategori mampu.

“Hanya kadang-kadang komiditi yang kurang. Karena itu strategi pemerintah sering melaksanakan operasi pasar atau gerakan pangan murah,” ungkapnya.

Ditanya soal angka inflasi di Kabupaten Sanggau, Bassilus menjelaskan Kabupaten Sanggau tak menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK), tapi Indeks Perkembangan Harga (IPH). Untuk penghitungan IHK, kata dia, dari beberapa kabupaten dipusatkan di Kabupaten Sintang.  (Ram)

Tentang Redaksi

Cek Juga

Rapat dengan Dirut PLN, Cornelis Ungkap Ada Dusun Tak Mau Ikut Pemilu karena Tak Berlistrik

  KALIMANTAN TODAY, JAKARTA – Ada fakta miris yang diungkapkan Anggota Komisi XII, Cornelis dalam …