Kamis , 16 Januari 2025
Home / NEWS / Meski Turun, Prevalensi Stunting di Sanggau Masih Jauh dari Target Nasional

Meski Turun, Prevalensi Stunting di Sanggau Masih Jauh dari Target Nasional

Foto—Pj. Sekda Sanggau, Aswin Khatib 

 

KALIMANTANTODAY, SANGGAU. Pj. Sekda Sanggau, Aswin Khatib mengingatkan meski mengalami tren penurunan, prevalensi stunting pada balita di Indonesia, penurunannya masih jauh dari harapan.

Hal itu diungkapkannya pada pembukaan Rapat Koordinasi III Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Kamis (12/12/2024).

Angka stunting 2018-2023 turun 9,3 persen dari 30,8 persen di tahun 2018 menjadi 21,5 persen di tahun 2023. Untuk menuju target 14 persen sesuai target nasional pada tahun 2024 dibutuhkan penurunan 7,5 persen per tahun.

“Kita jangan sampai berpuas diri, angka prevalensi stunting yang masih tinggi harus segera kita atasi bersama baik pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, individu, komunitas dan lainnya,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, keberlanjutan program penurunan stunting sebagaimana tertuang dalam rakornas 2024 lalu, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia selaku ketua tim percepatan penurunan stunting menyampaikan beberapa poin penting untuk selalu menjadi perhatian.

Pertama, menjadikan evaluasi program sebelumnya sebagai masukan utama bagi perbaikan program kedepan. Komitmen kepemimpinan dalam percepatan penurunan stunting di pusat dan daerah harus terus dipertahankan. Penajaman intervensi harus dilakukan agar program lebih tepat sasaran mulai dari penyediaan data kelompok sasaran yang lebih akurat hingga pemantauan secara berkala.

Kedua, memperkuat koordinasi lintas sektoral di pusat dan daerah melalui pembagian peran yang jelas. Program penurunan stunting merupakan proyek nasional masif yang melibatkan 20 kementerian atau lembaga, seluruh provinsi, kabupaten dan kota, desa dan kelurahan serta lembaga non pemerintah. Besarnya skala program tentunya menuntut pembagian peran yang jelas agar dapat saling melengkapi dan tidak tumpang tindih dalam mencapai target Indonesia bebas stunting.

Kemudian, ketiga, diseminasikan pemahaman tentang stunting yang benar kepada masyarakat. Sebagian masyarakat masih memiliki pemahaman keliru terkait stunting. Pemahaman yang benar adalah titik awal untuk melakukan intervensi yang tepat sasaran.

“Saya tekankan kepada perangkat daerah dan semua stakeholder untuk segera melaksanakan kegiatan yang merupakan intervensi sensitif maupun intervensi spesifik melalui program kerja dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting,” pinta Pj. Sekda Sanggau. (Ram) 

Tentang Redaksi

Cek Juga

Persiapan Pelantikan dan Program 100 Hari, Yohanes Ontot: Terutama Pegawai agar Tidak Terkejut

  KALIMANTANTODAY, SANGGAU. DPRD Kabupaten Sanggau telah mengumumkan penetapan Yohanes Ontot-Susana Herpena (YOSH) sebagai Bupati …